Sumber Daya Lahan adalah Segala sumber daya yang terdapat pada hamparan muka bumi keseluruhan keadaan luar yang merupakan tempat makhluk hidup beraktivitas yang meliputi dan mempengaruhi kehidupan makhluk hidup tersebut. Sumber daya alam yang berhubungan dengan lahan meliputi atmosfer ( udara,iklim,musim ),pedosfer ( tanah ),bentuk muka bumi,geologi,hidrologi dan biosfer.
Lahan memiliki tiga konsep, pertama yaitu holistic,lahan berdasarkan pada wujud dan fungsi komponennya.Yang kedua yaitu bersifat dinamik karena lahan secara struktur dan antar komponennya dapat berubah sewaktu-waktu.Yang ketiga adalah bersifat geografik karena lahan dicirikan hamparan yang memiliki berbagai tampakan dan pola distribusinya. Lahan dapat dimanfattkan untuk memenuhi standart kebutuhan manusia seperti pertanian, kehutanan, rekayasa, rekreasi, dsb.
Lahan dapat dinilai menjadi tiga jenis,
1.Land Capability, lahan dinilai menurut macam pengelolaan yang dilakukan berdasakan pertimbangan biofisik untuk mencegah adanya kerusakan lahan selama dipakai.kemampuan lahan menjadi dasar pemilihan pemnafaatnnya yang paling aman untuk keselamatan lahan tersebut.
2.Land Suitibility, pengelolaan tertentu untuk menilai perbandingan yang lebih baik antara manfaat yang didapatkan dan pengeluaran yang diperlukan.
3.Land Carrying Capacity, adalah daya dukung lahan yang dinilai untuk apakah suatu lahan dapat menahan kerusakan akibat pemanfaatannya.Daya dukung lahan sangat berkaitan dengan kelayakan penggunaan lahan.
Sumberdaya lahan sebagai salah satu tempat kehidupan manusia yang juga memiliki keterbatasan, tetapi jumlah manusia, sebagai user, terus bertambah. Dengan demikian sumberdaya lahan cenderung terdegradasi akibat beban untuk menopang pertumbuhan kebutuhan manusia yang semakin besar, sementara itu tanpa diikuti cara pengelolaan yang bijaksana dan memadai. Terdegradasinya lahan juga dapat diakibatkan bencana alam ( seperti gempa bumi, banjir). Hal-hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya daya dukung dan kemampuan lahan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Untuk menanggulangi dan mengurangi dampak yang diakibatkan terdegradasinya lahan dapat digunakan berbagai macam teknologi. Pengelolaan lahan secara optimal dapat diartikan sebagai penggunaan secara intensif dan produktif terhadap lahan tanpa mengakibatkan degradasi.
Berbagai macam permasalahan lahan yang sering dijumpai antara lain erosi tanah ,banjir dan longsor,pencemaran tanah baik lahan pertanian maupun industri,kebakaran hutan.
Pemulihan lahan yang telah terdegradasi tidak hanya memerlukan biaya yang besar tetapi juga memerlukan waktu yang lama. Proses pemulihan ini berorientasi pada pemulihan fungsi lahan sebagai media pengatur tata air melalui berbagai teknik konservasi tanah dan air, tetapi juga mencakup upaya peningkatan sumberdaya lahan sebagai media produksi pertanian. Dengan demikian pengelolaan sumberdaya lahan harus dilakukan melalui berbagai aspek secara terpadu untuk memperoleh keuntungan langsung bagi petani yang menggunakan lahan tersebut, disamping keuntungan langsung maupun tidak langsung bagi pemerintah setempat. Pada sisi sistem tata air atau daur hidrologi, pengelolaan lahan yang diselenggarakan tidak hanya memberikan keuntungan setempat tetapi juga memberikan keuntungan eksternal di wilayah hilir yang berupa daerah resapan untuk menanggulangi banjir. Lahan yang baik juga harus ditata sesuai kebutuhan pemanfaatannya.
Lahan yang terdegradasi untuk cara pengelolaan untuk pemulihan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
1.dengan cara membiarkan lahan tersebut untuk memulihkan kondisinya dengan kemampuannya dengan catatan lahan kondisinya tidak melebihi batas ambang lenting lahan
2.memberikan perlakuan tertentu pada lahan untuk mempercepat proses pemulihan sehingga lahan dapat dikelola lebih optimal.
Pengelolaan sumber daya lahan yang baik adalah memperhatikan tiga aspek yaitu berdasarkan membenahi lahan berdasarkan daya dukungnya,membuat teknologi produksi yang meminimalisir limbah industry,dan menerapkan pengelolaan limbah.
Peningkatan kualitas lahan melalui optimalisasi pengelolaan dapat meningkatkan pendapatan asli pemerintah daerah melalui pajak.Karena banyaknya permasalahan lahan pada saat ini dapat menjadikan tantangan untuk menyelesaikannya baik Ilmuwan,Pemerintah, masyarakat setempat mengatasi masalah konservasi lahan.
referensi,
Paimin,C Nugroho S Priyono,2004,Optimalisasi pengelolaan sumberdaya lahan secara terpadu dan berkelanjutan dalam menunjang peningkatan pendapatan asli daerah
Tejuyuwono N,2006.Pengelolaan lahan dan lingkungan pasca penambangan
Abdurachman A, Siapkah kita menghadapi eksalasi tantangan konservasi lahan pertanian di Indonesia?
Lahan memiliki tiga konsep, pertama yaitu holistic,lahan berdasarkan pada wujud dan fungsi komponennya.Yang kedua yaitu bersifat dinamik karena lahan secara struktur dan antar komponennya dapat berubah sewaktu-waktu.Yang ketiga adalah bersifat geografik karena lahan dicirikan hamparan yang memiliki berbagai tampakan dan pola distribusinya. Lahan dapat dimanfattkan untuk memenuhi standart kebutuhan manusia seperti pertanian, kehutanan, rekayasa, rekreasi, dsb.
Lahan dapat dinilai menjadi tiga jenis,
1.Land Capability, lahan dinilai menurut macam pengelolaan yang dilakukan berdasakan pertimbangan biofisik untuk mencegah adanya kerusakan lahan selama dipakai.kemampuan lahan menjadi dasar pemilihan pemnafaatnnya yang paling aman untuk keselamatan lahan tersebut.
2.Land Suitibility, pengelolaan tertentu untuk menilai perbandingan yang lebih baik antara manfaat yang didapatkan dan pengeluaran yang diperlukan.
3.Land Carrying Capacity, adalah daya dukung lahan yang dinilai untuk apakah suatu lahan dapat menahan kerusakan akibat pemanfaatannya.Daya dukung lahan sangat berkaitan dengan kelayakan penggunaan lahan.
Sumberdaya lahan sebagai salah satu tempat kehidupan manusia yang juga memiliki keterbatasan, tetapi jumlah manusia, sebagai user, terus bertambah. Dengan demikian sumberdaya lahan cenderung terdegradasi akibat beban untuk menopang pertumbuhan kebutuhan manusia yang semakin besar, sementara itu tanpa diikuti cara pengelolaan yang bijaksana dan memadai. Terdegradasinya lahan juga dapat diakibatkan bencana alam ( seperti gempa bumi, banjir). Hal-hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya daya dukung dan kemampuan lahan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Untuk menanggulangi dan mengurangi dampak yang diakibatkan terdegradasinya lahan dapat digunakan berbagai macam teknologi. Pengelolaan lahan secara optimal dapat diartikan sebagai penggunaan secara intensif dan produktif terhadap lahan tanpa mengakibatkan degradasi.
Berbagai macam permasalahan lahan yang sering dijumpai antara lain erosi tanah ,banjir dan longsor,pencemaran tanah baik lahan pertanian maupun industri,kebakaran hutan.
Pemulihan lahan yang telah terdegradasi tidak hanya memerlukan biaya yang besar tetapi juga memerlukan waktu yang lama. Proses pemulihan ini berorientasi pada pemulihan fungsi lahan sebagai media pengatur tata air melalui berbagai teknik konservasi tanah dan air, tetapi juga mencakup upaya peningkatan sumberdaya lahan sebagai media produksi pertanian. Dengan demikian pengelolaan sumberdaya lahan harus dilakukan melalui berbagai aspek secara terpadu untuk memperoleh keuntungan langsung bagi petani yang menggunakan lahan tersebut, disamping keuntungan langsung maupun tidak langsung bagi pemerintah setempat. Pada sisi sistem tata air atau daur hidrologi, pengelolaan lahan yang diselenggarakan tidak hanya memberikan keuntungan setempat tetapi juga memberikan keuntungan eksternal di wilayah hilir yang berupa daerah resapan untuk menanggulangi banjir. Lahan yang baik juga harus ditata sesuai kebutuhan pemanfaatannya.
Lahan yang terdegradasi untuk cara pengelolaan untuk pemulihan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
1.dengan cara membiarkan lahan tersebut untuk memulihkan kondisinya dengan kemampuannya dengan catatan lahan kondisinya tidak melebihi batas ambang lenting lahan
2.memberikan perlakuan tertentu pada lahan untuk mempercepat proses pemulihan sehingga lahan dapat dikelola lebih optimal.
Pengelolaan sumber daya lahan yang baik adalah memperhatikan tiga aspek yaitu berdasarkan membenahi lahan berdasarkan daya dukungnya,membuat teknologi produksi yang meminimalisir limbah industry,dan menerapkan pengelolaan limbah.
Peningkatan kualitas lahan melalui optimalisasi pengelolaan dapat meningkatkan pendapatan asli pemerintah daerah melalui pajak.Karena banyaknya permasalahan lahan pada saat ini dapat menjadikan tantangan untuk menyelesaikannya baik Ilmuwan,Pemerintah, masyarakat setempat mengatasi masalah konservasi lahan.
referensi,
Paimin,C Nugroho S Priyono,2004,Optimalisasi pengelolaan sumberdaya lahan secara terpadu dan berkelanjutan dalam menunjang peningkatan pendapatan asli daerah
Tejuyuwono N,2006.Pengelolaan lahan dan lingkungan pasca penambangan
Abdurachman A, Siapkah kita menghadapi eksalasi tantangan konservasi lahan pertanian di Indonesia?
wawww kereen
BalasHapus